KICUIT.com – Mengenal Ciri-Ciri Parkit Holland Dan Perbedaannya Dengan Burung Parkit Lokal – Parkit Holland adalah salah satu jenis burung parkit yang terpopular di dunia. Tidak hanya di Indonesia saja, burung parkit Holland pun juga dijadikan hewan rumahan paling popular di negara Jepang, Korea bahkan Amerika. Kalau di Indonesia parkit adalah jenis burung yang ditaruh di dalam sangkar, di 3 negara tersebut banyak orang yang memelihara burung parkit di dalam rumah dan bahkan dibiarkan berkeliaran di sekitar kandang. Inilah yang membedakan cara merawat burung parkit di Indonesia dibandingkan di luar negeri.
Sepintas, tidak ada perbedaan yang mencolok diantara parkit Holland dengan parkit lokal. Secara fisik ciri-cirinya kelihatan sama, mulai dari warna, bulu, ciri jantan dan betina, maupun sejumlah anatomi tubuh parkit lainnya. Tapi kalau dibandingkan dengan burung parkit lokal, terlihat jelas jika ukuran burung parkit Holland lebih besar dibandingkan burung parkit lokal.
[bacajuga title=”Baca Juga :”]
- Tips Perawatan Lovebird Mabung Agar Cepat Tuntas
- 7 Tips Cara Ternak Murai Batu Yang Mudah Bagi Pemula
[/bacajuga]
Supaya lebih jelas yuk kita lihat penjelasan mengenai perbedaan parkit holland dan parkit lokal berikut.
Daftar Isi
Perbedaan Burung Parkit Holland dengan Parkit Lokal
Untuk mengetahui perbedaan kedua jenis parkit tersebut, ada baiknya kita lihat ciri ciri parkit Holland lewat anatomi tubuhnya.
1. Warna Bulu Burung Parkit
Warna burung parkit Holland mempunyai mutasi serta variasi warna bulu yang lebih banyak kalau dibandingkan dengan warna parkit lokal. Selama ini pilihan warna yang dipunyai oleh parkit lokal hanya warna berikut Hijau, Putih, Kuning, serta Biru dengan corak hitam pada setiap warna bulu burungnya.
Beda halnya dengan jenis parkit Holland, burung ini mempunyai mutasi warna yang lebih kompleks serta bervariasi. Tidak mengherankan kalau burung ini pun menjadi primadona bagi pecinta burung paruh bengkok karena mempunyai mutasi warna yang lebih banyak. Warna burung parkit Holland biasanya yaitu merah muda, hijau muda, putih-biru-kuning, serta kombinasi 3 warna itu sekaligus.
2. Ukuran Tubuh Burung Parkit
Ciri lain yang membedakan parkit Holland dengan burung parkit lokal yaitu ukuran tubuh. Meski mempunyai struktur tulang yang sama, tapi burung parkit Holland mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar. Ukurannya sedikit lebih besar dibanding parkit lokal tetapi tidak sebesar burung Lovebird.
3. Dapat Hidup Sampai 8 Tahun
Sama seperti burung paruh bengkok lainnya, parkit jenis ini juga mempunyai jangka hidup yang lumayan lama. Rata-rata rentang hidup burung parkit Holland berkisar antara 5 sampai 8 tahun lamanya, tergantung dari perawatan parkit Holland yang diterapkan. Perlu diketahui meskipun sama-sama tergolong dalam jenis burung parkit, tapi untuk yang satu ini tak dapat hidup di iklim tropis. Sebab di negara asalnya, Belanda, burung ini telah beradaptasi dengan baik di cuaca yang dingin. Sedangkan jika kamu berencana untuk memelihara parkit Holland di Indonesia, pastikan kamu tahu bagaimana cara merawat burung parkit Holland dengan benar.

Cara Merawat Dan Berternak Parkit Holland
Parkit Holland adalah jenis parkit mahal, sebab untuk seekor parkit Holland dijual seharga minimal Rp 200.000,- tergantung dari ketersediaan burung ini di pasaran. Harga parkit Holland tentu saja lebih mahal kalau dibandingkan dengan burung parkit lokal ataupun parkit lokal super yang umumnya dijual pada rentang harga Rp 50.000,- sampai Rp 80.000,- per ekor tergantung persediaan di pasar.
Unutk kamu yang pengen mempunyai burung ini dengan harga yang murah salah satunya yaitu dengan mencari peternak parkit Holland supaya kamu bisa mendapatkan burung ini dengan harga murah. Biasanya, hanya sedikit orang yang mau dan berani mengimpor burung ini dari luar dikarenakan selain harga yang mahal, cara merawatnya juga tergolong susah. Untuk dapat melakukan ternak parkit Holland, setidaknya kamu harus tahu cara merawat parkit Holland.
1 Mempersiapkan Ukuran Kandang Yang Sesuai
Pertama, kamu harus mempersiapkan kandang untuk tempat si burung. Jika kamu hanya 1 ekor burung saja maka kandang besi bundar panjang cukup untuk menampung burung ini. Tapi jika kamu mempunyai 2 ekor burung, taruhlah di kandang persegi panjang dengan ukuran minimal 40x30x60 cm.
Tentang ukuran kandang untuk budidaya parkit Holland sama dengan burung parkit super lain. Yang terpenting burung mempunyai cukup ruang buat terbang serta bercengkerama dengan pasangannya.
2. Makanan Parkit Holland
Mengenai jenis makanan, millet adalah makanan pokok yang juga sebagai sumber karbohidrat dan protein. Sediakan pakan burung secukupnya dan gantilah secara teratur. Pastikan tempat makan burung bersih supaya tidak ada kuman ataupun kotoran tertelan oleh burung. Untuk suplemen atau makanan tambahan, berikan sayuran seperti kangkung, jagung manis, brokoli, sawi putih, serta beberapa sayuran lain supaya parkit mendapatkan tambahan vitamin dan mineral.
3. Temperatur Ruangan
Sebaiknya kamu memeilihara burung parkit Holland di dalam rumah. Ruangan dalam rumah cenderung mempunyai suhu yang tetap dan tak terlalu panas. Di tempat asalnya, burung ini hidup di suhu udara / temperatur antara 23 sampai 29 derajat Celcius. Yang paling penting si burung tak kepanasan karena bisa membuatnya sakit.
4. Sarang Burung Parkit Holland
Jika kamu mau melakukan budidaya parkit Holland, kamu dapat memakai glodok terbuka berukuran 20 cm. Atau cukup memakai baskom yang diberi alas tissue lembut sebagai sarang. Tidak perlu memakai glodok tertutup sebab burung parkit Holland butuh udara yang tak terlalu panas.
Demikianlah artikel tentang Mengenal Ciri-Ciri Parkit Holland Dan Perbedaannya Dengan Burung Parkit Lokal, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda tentang burung parkit.